Family Gathering

Kapan yah terakhir mamie ikutan family gathering? sepertinya sudah 10 tahunan deh *please jangan hitung mundur atas alasan usia yah 😛 *. Waktu itu di pantai Toppejawa kabupaten Takalar dan mamie masih bergabung sebagai karyawan di perusahaan manufaktur milik pengusaha Jepang. Saat itu benar-benar ramai, bayangkan saja dengan karyawan sekitar 300 orang dan masing-masing orang membawa keluarganya. Kenangan yang benar-benar tak terlupakan (ramai-nya) 😀

Baru-baru ini minggu lalu, mamie akhirnya mengikuti kegiatan family gathering lagi. Berbeda dengan yang sebelumnya walaupun yang berangkat ini berlabel “group” atau gabungan dari perusahaan-perusahaan milik seorang taycoon dari uzbekistan, tetap saja anggotanya tidak sama dengan pabrik yang dulu mamie tempati bekerja.

Totalnya cuma 2 bus dan itu pun agak lega. Bukan karena banyak yang gak pergi tetapi memang membernya sedikit. Dan banyak yang bujang, single fighter kek mamie *ngakunya tapi 😛 *

Perjalanan kali ini juga sama, daerah pantai. Bedanya adalah satu di pulau Sulawesi kali ini di Pulau Jawa. Berhadapan dengan selat Sunda dengan pemandangan gunung krakatau. Mamie beruntung karena dapat kamar di Hotel Marbella yang menghadap ke laut, suara deburan ombak pun sangat dekat ditelinga. Seakan dibuai saat berbaring *puitis yaaaa* :P. Pantai anyer, yang walaupun menurut mamie masih kalah dengan pantai yang ada di kepulauan spermonde, tetapi tetap saja pantai dan laut sangat membuat mamie betah. Bahkan rencana yang gak berenang akhirnya jadi kecebur juga 😛

Mungkin awalanya mamie merasa agak ada yang kurang “lepas” karena terus terang kami ini tidak se-pekerjaan, tidak se-ruangan, bahkan tidak se-lantai walaupun sama gedung. Mamie di lantai 5 dan mereka kebanyakan di lantai 18. Yah.. tapi sepertinya bukan mamie deh kalau jadinya kayak orang kuper, menyendiri, mengintip-intip, menatap sinis, mencemooh.. *stop! bisa keterusan penyakit hatinya disebut semua* :))
Berbekal rendah hati, keterbukaan, ketulusan dan senang dengan kebahagiaan orang lain, alhamdulillah akhirnya mamie bisa juga menyatu. Menyatu ini bahkan terkesan heboh , hingga sampai sekarang sepertinya mamie tidak berniat untuk menonton video acara-acara yang berlangsung di sana. Malu… :”>

Secara keseluruhan menurut mamie acara sukses minimal bagi mamie yang memang belum mengenal mereka terlalu dekat, maklum orang baru dan masih pencitraan. Tetapi setelah ini sepertinya pencitraan ini hancur berkeping-keping.. yang tertinggal mamie yang apa adanya 😀

Ada satu kesan yang sebenarnya mamie gak akan lupa, yaitu saat pemilihan beberapa orang yang dianggap tereksis di acara ini. Mamie awalnya yakin karena mereka gak mengenal mamie gak mungkin lah nama mamie ada diantara questionaire yang beredar. But! believe it or not, ada satu, walaupun satu, mamie merasa itu suatu pencapaian yang luar biasa. Waahh.. ada satu orang yang memperhatikan mamie dan memilih mamie.. siapa dia yah? 😉

Anyway itu adalah kesan yang mamie dapatkan, menyenangkan, heboh dan mamie gak perlu tahu apakah mereka menerima mamie apa tidak yang jelas mereka mamie terima sebagai keluarga baru mamie. Sukses dan bahagia selalu rekan-rekanku. GBU

I’ve Never Been to Me

Karena keisengan sering ke mall dekat kantor pada saat jam makan siang, membuat mamie menjadi lebih konsumtif dari biasanya. Gak bisa disalahkan posisi kantor ini memang sangat strategis untuk jalan-jalannya. Belum lagi kami-kami dituntut lebih ke tanggung jawab daripada ‘nangkring’ di kantor and doing nothing.

Kebiasaan ini membuahkan hasil :P. Hal yang gara-gara cuci mata saja bisa jadi kebeli karena tertarik pada saat itu. Contoh CD mp3 lagu-lagu evergreen love songs ini. Hanya karena tertarik dengan banyaknya CD yang dijajakan akhirnya singgah. Dan karena ingin mengenang hal-hal yang lalu saja sampai dua buah CD mp3 tersebut berpindah tangan ke mamie

Tertarik dengan salah satu lagu yang sudah lama mamie gak dengar, dinyanyikan oleh Charlene dan direlease tahun 1977, jadul banget yah.. *ketahuan deh tahun produksi mamie :P*
I’ve never been to me, judulnya agak sedikit membuat berpikir. Maksudnya apa sih? Tapi dari music dan suara yang bening membuat lagu ini sebenarnya menjadi lagu yang easy listening, menenangkan, dan membuat terbuai.

Buaian ini juga yang mengantar mamie ke dalam makna dari lagu ini. Terus terang untuk memahami keseluruhan syairnya mamie masih tidak mengerti. Tetapi dari judul lagunya saja kita sudah bisa mereka-reka bahwa sesuatu yang di dalam diri kita kadang kita abaikan bahkan kita mungkin tidak pernah menyadari bahwa itu ada.

Seperti pepatah mengatakan, The real journey is the journey within.
Sebagai manusia yang dikaruniai mata dan hati, kita kadang memanfaatkan mata kita untuk melihat yang indah-indah. Alam, mahluk dan sebagainya. Cita-cita kita kadang ingin ke negeri jauh untuk melihat keindahan itu. Tetapi pernahkan kita melihat keindahan ciptaannya dalam diri kita sendiri?

Mamie jadi ingat saat mamie #galau *cieee* .. yang mamie lakukan sebenarnya cuma duduk diam, bernafas panjang dan perlahan dan menyadari bahwa mamie ini sedang hidup. Itu saja sudah cukup untuk membuat kita tenang, menghindarkan diri kita dari pikiran yang memaksa kita untuk fokus pada masalah yang sedang dihadapi.

Yah .. sebenarnya surga dunia itu bukan tempat-tempat yang dapat dipandang saja. Tibet dan Turki mungkin memang tempat menggiurkan untuk dikunjungi, tapi sesekali cobalah berkunjung ke dalam diri sendiri. Di sana lebih tenang dan adem.. lagian gratis kok gak pake biaya tiket, hotel dan belanjaan yang bikin kita kaget pas tagihan kartu kredit datang 😛

 

 

AM, my family

2007 adalah awal mula ketertarikan mamie kepada blog. Waktu itu yang nge top adalah http://www.blogger.com. Diajarin sama pak iwan (@talluroda) yang memang selalu berbaik hati membagikan ilmunya, saya jadi tertarik. Alwaysmamie.blogspot.com, saat itu pula mamie memakai nick alwaysmamie, entah apa yg membuat tiba-tiba mensyen alwaysmamie itu, sepertinya karena enak didengar saja.

Mam, ini ada nih blognya Rara, blogger makassar, blognya bagus dan sudah pernah nulis buku, kata pak iwan waktu itu. Oh yah? Wah jadi tertariklah mamie. http://i-rara.com otomatis mamie jelajahi. Memang menarik, blog menjadi tempat yang pas untuk menulis Walaupun bukan penulis tapi terus terang menulis bisa menjadi tempat untuk menuangkan uneg-uneg, rasa dan pikiran. Dan it feels relief.

Karena ketertarikan dengan blog akhirnya mamie mencoba join dengan milisnya, dan saat itu adalah pertama kali make blackberry jadul 7920 yang asli sakit kalo dijitak pakai itu

Dengan ikutnya mamie di milis AM mulailah mencoba ikut ‘bergaul’. Nimbrung percakapan di milis hingga join acara kopdar.
Kopdar pertama dengan Rara dan Gabby di HappyPuppy, karaoke. Karena memang pengen kenal dan pengen nyanyi 🙂
Rara pribadi yg menurut mamie adalah apa adanya, tulus dari dalam hati dan tidak membeda-bedakan. Gabby sayang ga bisa akrab lebih lama karena sudah harus ke luar kota saat itu, dan sampai sekarang *i think*

Satu persatu member AM mulai mamie kenal, dan kesimpulannya, I am with my family
Hangat dan menyenangkan

Apalagi yang bisa mamie sampaikan untuk AM ini? Tidak ada selain I am so greatful to be part of it. Happy birthday AM, happy birthday @paccarita, we are one and united
Love you all

Everybody is a hero

Everybody is a hero
Tidak perlu lah pengakuan dari orang lain atau bahkan bintang jasa dan sebagainya yang sekarang-sekarang ini yang kesannya malah dibuat-buat dan menimbulkan kontroversi

Setiap individu adalah pahlawan bagi dirinya, bagi keluarga dan orang-orang disekitarnya.
Setiap pagi saya melihat orang berjuang dengan peluh menembus kabut polusi yang ada di kota besar ini tujuannya tidak lain adalah berjuang untuk hidup dan keluarganya.

Yang penting adalah keikhlasan dan ketulusan setiap lakon perjuangan tersebut. Kalau para pahlawan rela berkorban jiwa dan raga untuk kemerdekaan bangsa ini, seorang ayah pun akan rela untuk berjuang demi istri dan anaknya. Seorang ibu dengan pekerjaan 24jam nonstop dalam merawat dan membesarkan anaknya pun adalah pejuang.

Teringat akan almarhum papa yang setiap subuh harus jalan kaki ke pasar sentral, setiap hari tanpa libur tidak pernah membedakan hari senin atau hari minggu, dan tidak pernah mengeluh dengan hanya  membuat kopi di warung, mengantarkannya ke langganan-langganannya, mengumpulkan rupiah demi rupiah hanya untuk bisa menyekolahkan kami 5 orang anaknya.

Papa, you are a hero for me

Terimakasih telah mengajarkanku untuk hidup mandiri, sederhana dan berusaha tanpa mengeluh. Semoga papa mendapat tempat yang tenang dan nyaman di sisi Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih.

We still have the chance to be a hero. Let’s appriciate ourselves, berusaha lebih giat agar hasil perjuangan kita benar-benar dapat memberikan manfaat bagi orang lain

Selamat hari pahlawan, everybody

You Never Know Unless You Try

Untuk sesuatu yang baru kita kadang diliputi keraguan, apakah saya bisa? Jika sesuatu terjadi apa yang harus saya lakukan?

Seorang teman yang sedang mencari pekerjaan, berkata kepada mamie, tolong yah mamie kalau ada info, kasih tau yah.
Kalimat itu simple sebenarnya, untuk memberi info mamie pikir semua orang bisa, tetapi sampai pada proses selanjutnya apakah kita “berani untuk mencoba?”

Mamie, apa saya bisa apply di posisi itu? – ini jawaban yang dilontarkan ketika mamie memberi info. Benarkan?
Rata-rata jika kita sudah dihadapkan pada pilihan yang sebelumnya kita cari-cari malah jadinya kehilangan keberanian.

Di Jakarta ini, walaupun dengan kesyukuran yang tiada tara terhadap kesempatan yg diberikan oleh Allah untuk hidup yang bagi sebagian orang terasa berat, mamie justru mendapat banyak pengalaman.
Tidak seperti di Makassar, yang semuanya serba “tahu”. Mau ke sana ke mari tidaklah sulit. Padahal kalau kita mau berpikir, pasti saat awal “mengenal” kota ini pasti ada proses. Hanya saja kita tidak menyadarinya.
Kita merasa tiba-tiba saja tahu. Dan hal itu yang membuat kita ragu untuk pergi ke tempat yang baru yang serba tidak tahu

The less you know the more you believe – bono, twit dari Oprah sangat membuat mamie menyadari tentang hal ini.
Benar saja saat mamie harus sendiri memulai hidup di kota ini, yang mamie percaya hanya petunjuk Allah. Karena ketidak tahuan akan sekitar membuat mamie lebih yakin kepada Allah, bahwa Allah sudah mengatur semuanya.
Alhamdulillah, dengan asbab bantuan dari teman-teman, orang-orang yang baru mamie kenal, sedikit demi sedikit pengetahuan ini bertambah.

You never know unless you try
Dan setiap kesempatan akan berlalu begitu saja jika kita tidak mengambilnya. Prinsip mamie saat ini adalah jika saya tidak mencoba saya tidak akan tahu bahwa saya betul atau salah, berhasil atau tidak.
Hidup ini adalah kumpulan kesempatan, jika kita mengabaikannya karena ragu, jangan harap kita dapat hidup dengan ‘kaya’ pengalaman.

Satu hal saja yang mamie harapkan, semoga pengalaman ini justru mengantarkan mamie kepada keyakinan lebih terhadap Sang Pencipta, karena bagaimana pun keadaan itu memang sudah merupakan ketetapan dari Allah, tinggal kita menggunakan pendengaran, penglihatan dan hati untuk bisa memaknai hidup ini.

Never think hard about past, It brings tears.
Don’t think more about future, It brings fears.
Live this moment with a smile, It brings cheers…

Move to Jakarta

Mungkin banyak yang tidak mengerti mengapa mamie memutuskan untuk hijrah ke ibukota Jakarta. Disamping memang mamie meninggalkan anak-anak dan suami dan jika dipahami sebatas itu maka pastilah semua mengatakan, teganya…
Bukan maksud untuk membela diri, tetapi kadang memang persepsi itu bisa timbul dengan keterbatasan data yang dimiliki. Apalagi jika sudah ditambah bumbu-bumbu dugaan sana sini.. makin panas deh
Untung saja mamie bukan seleb yang diburu-buru oleh para wartawan pengejar berita gibah bahkan mengantar orang lain yang mendengarkan untuk menjadikan bahan fitnah.. naudzubillah

Nah.. diluar dari pandangan orang lain, mamie juga punya perasaan dan pemikiran tersendiri. Awalnya kepikiran, bisa gak yah tinggal di kota besar yang menurut orang-orang penuh dengan cerita yang menakutkan.
Sebelumnya memang mamie sudah niat untuk bisa menyekolahkan anak-anak di Jakarta, yang sekolah tersebut merupakan referensi dari teman-teman abinya anak-anak. Berharap anak-anakku bisa masuk pesantren hafiz yang memadai itu adalah cita-citaku

Untuk meraih cita-cita memang butuh perjuangan, ketakutan untuk hidup sendiri dalam waktu sementara membuat kadang ragu, tetapi Alhamdulillah semuanya bisa mamie lalui.
Hidup sendiri di kota besar ini tidak lah menyeramkan seperti yang dibayangkan, dengan suasana baru dan teman-teman baru semuanya berpulang kepada kita, bagaimana kita bisa membawa diri.

Ketergantungan kepada mahluk itu yang mamie hindari, selalu berdoa memohon perlindungan Allah, karena yakin bahwa niat yang mamie miliki sekarang adalah agar anak-anak bisa menjadi umat yang memiliki akhlak yang disukai oleh Allah
Semoga Allah merestui dan melapangkan jalan dari usaha ini.
Insya Allah

Macet, waktunya saling menyalahkan

Saya terbiasa mendengar siaran radio tentang trafik lalulintas setiap hari jika sedang mengendarai kendaraan. Di stasiun radio tersebut, para pendengar pun dapat langsung memberikan informasi, saran, keluhan tentang keadaan kota Makassar saat ini.

Tadi pagi saya mendengar yang disampaikan oleh penyiar radio tersebut bahwa sebelumnya ada yang menyampaikan bahwa salah-satu ciri kota metropolitan adalah macet.
Benarkah?

Padat bukan berarti macet, bagi saya beberapa kota besar di luar negeri yang sudah pasti kategorinya kota metropolitan tidak terlihat kemacetan.
Kemacetan yang terjadi di kota ini boleh dikategorikan semrawut, tidak teratur dan sangat beda dengan image kota metropolitan di negara lain.

Beberapa hari yang lalu saya mengurus Surat Izin Mengemudi, pelayanannya memang cepat dan saya akui saya tidak melalui prosedur standar. “Kalau dites dengan mobil APV dan dengan space yang disediakan, saya yakin itu sulit, kami pun para pria belum tentu bisa lolos”, begitu salah satu orang yang saya temui di sana.
Sepertinya memang cuma “basa-basi” sekedar ada kelihatan prosedur seperti itu.
Pengetahuan tentang rambu lalu lintas, jalur cepat dan jalur lambat, bagaimana mendahulukan orang yang meminta jalan, mungkin itu yang lebih penting.

Tadi pagi pun saya harus membunyikan klakson berulang-ulang karena mobil di sisi kiri mau menyalip langsung belok kanan tanpa memberikan aba-aba belok kanan.

Ibu salah seorang teman saya yang pernah lama tinggal di Jepang sering mengeluh dengan supirnya, Dia selalu mengeluh karena supir tersebut selalu membunyikan klakson, sementara menurut pengalamannya di Jepang waktu itu klakson sangat jarang kedengaran. Kita sepertinya bisa menebak mengapa demikian.

Pernah pula seminggu klakson mobil itu korslet dan tidak berfungsi, saya merasa seperti mengendarai tanpa perlengkapan penuh. Sepertinya mustahil dalam sehari kita mengendarai mobil dan klakson tersebut tidak dibunyikan.

Keadaan seperti ini membuat semua orang mengeluh dan saling menyalahkan. Sampai kepada tingkat penjualan kendaraan yang ada pada dealer-dealer kendaraan. Masing-masing berburu kepentingannya saja. Dari angkutan kota pun demikian, izin-izin trayek yang mungkin asal dikeluarkan tanpa memikirkan kapasitas jalan dan penumpang.

Sebenarnya kalau mau mencontoh negara yang memang benar-benar “metropolitan” mungkin ada baiknya pemerintah selain jalan-jalan saja, bisa membawa pulang pelajaran yang didapat dari negara luar.

Saya ingat waktu di Jepang dulu, walaupun memang tidak berniat membeli kendaraan karena waktu yang singkat namun saya mendapatkan info bahwa di Jepang untuk memiliki kendaraan sendiri biayanya sangat tinggi. Namun demikian pemerintah membuka peluang alternatif lain yaitu menyediakan armada angkutan kota yang nyaman, murah dan bersih. Orang-orang pasti untuk naik angkutan kota daripada memiliki kendaraan sendiri.
Sekarang jika saya menghitung-hitung pembiayaan angkutan kota dengan mobil sendiri dengan mobilitas yang saya jalani sekarang sepertinya akan lebih mahal jika saya naik angkutan kota, mana lagi waktu yang tidak tentu dan kurang nyaman.

Saatnya sekarang masing-masing mendingan berpikir kira-kira apa yang harus diperbuat daripada menyalahkan. Saya sebagai pengendara akan berusaha sebaik-baiknya untuk mengikuti aturan lalu lintas, demikian juga pihak-pihak yang terkait. Ada baiknya mengoreksi diri sendiri daripada sibuk menyalahkan keadaan ataupun orang lain.

Katanya, Jika kita sibuk melihat keburukan orang lain kita tidak akan pernah bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Mata yang diarahkan ke dalam lebih baik daripada mata yang diarahkan keluar.

MRP 2011 & I am Number One

Apakah code name untuk distro Fedora yang terbaru? Peserta ini terdiam dan tidak melakukan apa-apa. Sepertinya berpikir pun sudah dianggap sia-sia. Itulah gambaran sang finalis “I am Number One” di acara Multi Release Party yang diselenggarakan oleh Linux User Group Ujungpandang (L.U.G.U)
Pertanyaan ini rupanya yang menghentikan langkah dia meraih nilai uang lebih dari Rp. 250.000,- sebagai hadiah dari kuis ini ditambah dengan hosting dan piala. “I am Number One” adalah kuis yang diadaptasi dari program televisi yaitu “Rangking I”, bedanya adalah semua pertanyaan di kuis ini khusus mengenai Teknologi Informasi.

Acara yang berlangsung di Pusat Kegiatan Penelitian Unhas, Minggu 19 Juni 2011 dihadiri oleh kurang lebih 200 orang peserta yang rata-rata mahasiswa. Panitia yang dipimpin oleh Hardianty Anshar telah bekerja extra keras karena acara ini dibuat dengan mandiri. Tanpa sponsorship dari perusahaan-perusahaan yang biasanya mejadi langganan di kegiatan-kegiatan LUGU, kali ini panitia berhasil menunjukkan ‘kekuatannya’ sendiri.

Multi Release Party ini adalah gabungan release party dari distro-distro linux seperti, Linux Mint, Slackware dan Fedora. Disetiap release distro linux pasti terdapat hal-hal yang baru yang menyertainya, informasi inilah yang ingin disampaikan oleh penyelenggara acara kepada semua pencinta linux di Makssar. Sangat membanggakan karena semua materi ini dipresentasikan oleh orang-orang muda Makassar.

Acara yang dihadiri oleh lebih dari 200 orang yang rata-rata mahasiswa ini sangat menarik, apalagi ditambah dengan materi tetang mobile software dan android dengan mendatangkan Pimpinan Lembaga Pendidikan Kharisma Makassar, Bapak Armin Lawi dan Ketua Komunitas Android Makassar Muh. Resha.

Acara yang dipandu oleh Ama (@amapintar) ini awalnya terkesan formil, tetapi saat masuk ke sesi ke II yaitu kuis, kesan formilnya sudah tidak terasa sama sekali. Tipikal mahasiswa yang berkumpul, penuh keceriaan dan selalu ingin tahu.
Menyenangkan dan bersemangat, kesan yang nampak di MRP ini. Salut untuk panitia dan para peserta, semoga acara berikutnya bisa lebih bermanfaat dan lebih heboh lagi.

Untuk Ke-2 Kalinya, Jatuh Di Lubang Yang Sama

Sesal benar rasanya, beginilah kalau kesalahan yang sama dilakukan lagi dan akibatnya fatal :

Tabrakan!

Yang pertama di jalan A.P Pettarani setahun yang lalu. saat itu memang macet dan saya bersama anak-anak, jihad dan amdan yang waktu itu kalau tidak salah mau ke toko Agung untuk membeli alat tulis.
Mendengar suara ipin dan upin yang saya set sebagai message tone, otomatis tanpa dikomando saya langsung merogoh isi tas. Tak disangka saat itu mobil panther di depanku berhenti tiba-tiba, dan ‘brakkk!!’
Ya Allah saya pasti menabrak.
Sebelum orangnya marah, saya langsung keluar dari mobil dengan muka memelas memohon maaf. Memang saya salah.
Mungkin bapak itu kasihan melihat saya dengan anak 2 yang masih kecil-kecil, dia bilang gak apa-apa bu, yang penting diperbaiki.

Alhamdulillah, saya tinggal menitipkan kartu nama dan selesai masalah setelah bumper mobil tersebut di kerja di bengkel zeroone, bengkel kami.

Waktu itu rasa sesal memang ada, tapi hari ini sesalnya berlipat ganda.

Pulang terburu-buru karena sudah maghrib dan kuatir akan anak-anak di rumah, saya melajukan mobil zig zag hingga sampai di daerah tello.
Karena jalan tidak terlalu padat, enak saja mobil ini dikendarai dengan gaya seperti pembalap F1.
Sayangnya sesampai di Antang, keadaan trafficnya tidak sama. Seperti biasanya jam segitu macet! Antrian kendaraan mulai terlihat sekitar 40-50 meter sebelum belokan masuk Bukit Baruga.

Entah karena kaki ini yang keasikan menekan pedal gas, jalanan yang lumayan menurun, atau teralihkan perhatian karena ada bunyi sms lagi yang masuk
Dan.. Brakkk!!!
Mobil honda city hitam didepanku pun bumpernya penyok dan kap bagasi terangkat.
Ya Allah, nabrak lagi deh!

Berusaha tenang, Jurus yang sama saya gunakan yaitu, turun dengan muka memelas dan memohon maaf.
Tapi… Rupanya tidak semua yang melihat mukaku menjadi kasihan. Saya tetap dapat marah dari orang itu.
Yah… Bapak yang berusia sekitar 55 tahunan tersebut marah-marah. Setiap saya berbicara pasti ditimpali dengan emosi.

Saya ingat salah satu pernyataan yg pernah disampaikan oleh salah satu motivator marketing, jika ada client yang komplen, biarkan saja dia berbicara, jangan dibantah sampai dia reda sendiri, karena semakin kita menimpali, itu sama saja dengan menyiram bensin di perapian.

Maka diamlah saya sambil mendengarkan bapak itu marah-marah.

“Saya orang di sini!”, sahutnya
“Saya juga orang sini pak!”, eh tapi ini cuma dalam hati, kalau lepas bisa dikeplak

Pokoknya apa pun yang bapak itu bilang saya cuma iyah, iyah, iyah saja
Alhasil amarahnya mereda dan bilang, ayo sama-sama ke rumah ibu.

Tanpa babibu saya cuma bilang “mari pak”

Setelah sepakat menuju rumah, kami yang sempat parkir dipinggir meminta jalan untuk bisa jalan lagi. Si bapak ini dengan mulus meminta jalan, tetapi saya tidak.
Biarpun lampu weser sudah saya nyalakan dan meminta jalan tetap saja mobil disebelahku mepet, tidak mau memberi space.
Mungkin saat-saat biasa saya mengalah, tapi kali ini tidak!
Saya berusaha untuk dapat jalan karena kuatir ketinggalan oleh bapak itu.
Dan karena ngotot tidak memberi jalan, akibatnya…srreeeeettt.
Terasa sekali bahwa pasti tergores, dan saya sih siap saja dengan kejadian ini. Tetapi rupanya orangnya tidak berhenti dan turun, kemungkinan juga dia tidak menyadari.

Begitu sampai di rumah langsung saya mengecek goresan itu.
Mantap! Cat mobil orang itu menempel di mobilku. Yah sebenarnya kasihan juga rasanya kepada dia tapi dianya yang tidak mau mengalah dengan kondisi saya yang lagi bermasalah. Tidak ada empathy sama sekali.

Beradu gesekan dengan livinaku kemungkinan besar mobil orang lain yang akan bermasalah. Alasannya clear yang dipakai si livi itu clear tebal dan kuat sehingga saya akan cukup memoles saja tapi dia tidak harus dengan dicat ulang

Singkat cerita saya akhirnya berbicara ulang dengan bapak itu dan again, kartu nama dengan mulus saya berikan.

Insya Allah besok atau lusa bapak itu akan ke bengkel untuk memperbaiki mobilnya. Walaupun sempat dia bilang, akan lihat bengkel dulu jika tidak dia akan minta pindah ke bengkel lain. Takutnya pekerjaannya abal-abal saja.
Wah berarti bersiap-siap untuk claim asuransi jika dia menunjuk bengkel lain.

Doain yah, semoga ini menjadi pelajaran bagi saya dan lebih berhati-hati lagi dalam berkendara dan semoga kejadian ini tidak menimpa teman-teman semua.
Amiinn

Festival Komputer Indonesia, ajang komunitas

Ada yang spesial di Festival Komputer Indonesia tahun ini. Hajatan yang diselenggarakan tahunan oleh Dyandra yang berlangsung secara nasional di Indonesia ini memang tidak terlihat ramai seperti pameran-pameran komputer sebelumnya. Kabarnya dikarenakan sudah ada pameran yang sama sekitar 2 minggu sebelumnya.

Festival Komputer Indonesia ini nampaknya lebih banyak diikuti oleh provider-provider besar seperti Indosat, Telkom Speedy, bahkan icon+ perusahaan milik PLN yang merambah ke dunia provider
Distributor PC, laptop yang biasanya ‘menguasai’ pameran nampaknya tidak terlalu banyak, jadinya pengunjung tidak mempunyai banyak pilihan. Namun demikian tetap saja dipenuhi oleh orang-orang yang haus akan informasi teknologi ini.

Untuk hiburannya, selain mengundang bintang muda T2 juga pemuda-pemudi makassar yang tergabung dalam Japan Lovers Community menyajikan pertunjukan-pertunjukan yang unik. Dari peragaan busana khas Jepang, Yukata hingga cosplay, yg ‘menghidupkan’ karakter-karakter anime

Tetapi diluar dari itu ada yang sangat spesial pada Festival Komputer Indonesia ini, Pameran yang diadakan mulai tanggal 8 – 12 Juni 2011 ini di Celebes Convention Center ternyata penuh dengan informasi-informasi terbaru dibidang Internet Teknology. Dyandra sebagai pelaksana mengajak komunitas-komunitas yang ada di Makassar untuk berbagi ilmu bagi pengunjung pameran. Sebut saja komunitas blogger Makassar, Anging Mammiri, Komunitas Pencinta Linux Indonesia yang ada di Makassar yaitu LUGU dan komunitas Android Makassar. Para komunitas ini dengan diwakili oleh orang-orang muda yang energik menyajikan materi-materi yang digelutinya.
Sangat inspiratif dan membuat kita pasti ingin belajar dan lebih tahu lagi tentang perkembangan terkini teknology informasi ini.

Sayangnya penempatan lokasi materi-materi ini berada disamping lokasi pameran, hal ini membuat hal-hal yang disajikan terbatas pada pengunjung yang benar-benar ingin mendengar saja, padahal ada kemungkinan dengan mendengar dan melihat sekilas orang-orang akan tertarik untuk mengetahui lebih jauh.

Dari kesemuanya itu satu hal yang memang benar-benar membuat bangga. Makassar tidak kalah dengan kota-kota besar yang lain di Indonesia, para pemuda yang tergabung di komunitas-komunitas ini memiliki ilmu yang patut diperhitungkan. Zaman informasi ini memang sudah menjadi peluang yang sangat besar untuk belajar. Semoga ajang ini juga menjadi pancingan untuk para pemuda lain untuk lebih belajar banyak sehingga mempu mempersembahkan yang terbaik untuk dirinya dan semua orang.